Ini Dia 5 Prosedur Pengiriman Barang Yang Perlu Anda Ketahui – Prosedur pengiriman barang adalah cara atau proses pengiriman barang yang harus dipatuhi oleh konsumen yang akan mengirim barang. Hadirnya teknologi yang berkembang pesat juga menyebabkan meningkatnya jumlah kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi. Salah satunya adalah distribusi barang.
Di zaman modern saat ini, banyak sekali perusahaan penyedia jasa pengiriman barang atau ekspedisi barang dapat mengirimkan barang dalam waktu lebih singkat. Adanya jasa pengiriman yang Murah ini juga merupakan salah satu bentuk agar memenuhi kebutuhan masyarakat untuk layanan pengiriman barang. Hal ini tentu sangat membantu masyarakat dalam hal pemindahan barang dengan jarak tempuh yang sangat jauh.
Pengiriman berbagai macam barang industri, perabotan rumah tangga, alat berat, barang elektronik, dan jenis barang lainnya akan sangat terbantu dengan adanya jasa pengiriman barang yang tentunya proses pengirimannya pun harus dilakukan sesuai dengan tata cara yang telah ditentukan. Pengiriman barang dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai jenis jalur, baik itu melalui jalur darat, laut, maupun juga udara.
Agar proses pengiriman barang dapat berjalan dengan lancar, maka sebaiknya pengirim barang mampu mematuhi segala prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan pengiriman barang yang sudah dipecayainya. Prosedur Pengiriman Barang yang ditetapkan dengan tujuan untuk memperlancar proses pengiriman barang agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Jika prosedur telah dilakukan dengan benar, maka hal ini dapat mencegah terjadinya hal-hal yang dapat merugikan baik pengiriman maupun juga perusahaan ekspedisi itu sendiri.
Berikut 5 Prosedur Pengiriman Barang yang perlu Anda ketahui:
1. Pemesanan
Sebelum melakukan perjanjian pengiriman, pengirim barang harus melengkapi dokumen-dokumen seperti foto copy KTP, NPWP, dan juga SPPKP. Hal ini bekerja untuk mempermudah proses komunikasi jika terdapat beberapa hal yang diperlukan dengan cepat pada saat pengiriman. Selain itu, dokumen-dokumen tersebut juga bertujuan untuk mengirimkan dan mempermudah komunikasi jika ada hal-hal yang diperlukan dan pembuatan Bill of Lading.
Untuk pembuatan Bill of Lading Diperlukan SI yang memerlukan data-data muatan yang akan dikapalkan (menyebutkan dengan jelas nama shipper, consignee, notify Party, komoditi, jumlah paket dalam container, no container/seal, term of shipping). Selain itu, pengirim harus menjelaskan secara rinci jenis barang serta berat muatan barang yang akan anda kirim. Hal ini bertujuan untuk menentukan container kosong yang sesuai dengan barang yang akan dikirim
2. Penerimaan Serta Pemeriksaan Container Empty
Wadah kosong yang digunakan harus sesuai dengan jenis barang yang akan dikirim. Penyedia jasa pengiriman barang akan memiliki wadah kosong untuk pengirim, dan pengirim berhak untuk memeriksa apakanh wadah tersebut layak digunakan untuk mengirim barangnya.
Pengirim berhak menolak kontainer yang diberikan jika dianggap kurang layak atau tidak sesuai dengan kondisi kargo. Untuk penggantian container yang sesuai tidak dipungut biaya sedikitpun. Namun bila container yang sudah disetujui/diterima oleh pihak pengirim barang, atau ditukar dengan container lain, maka container dikenakan biaya lift on dan lift off empty.
Setelah pihak pengirim barang menyetujui, maka container dianggap dalam keadaan laik dan hasil pemeriksaan kondisi container ini ke dalam EIR (Equipment Interchange Receipt) pengambilan container empty document serah terima container empty. Segala kerusakan container yang terjadi & tidak tercatat di EIR pengambilan container kosong menjadi tanggung jawab pelanggan.
3. Menentukan Berat Maksimum Isi Container
Yang akan digunakan Prosedur pengiriman barang selanjutnya untuk menentukan berat maksimal isi container. Sebelum melalukan pengiriman, penyedia jasa pengiriman barang akan menjelaskan maksimum container yang akan digunakan untuk pengiriman. Sedangkan berdasarkan jenis muatan muatan yang dikenal dengan dry, reefer, dan special container.
- 20′ dengan payload (Bisa memuat semua) sampai 28,3 metrik ton).
- 40′ baik yang standar 8’6″ dan maupun 9’6″ high cube dengan payload sampai 30.4 metrik ton.
- 45′ dengan ukuran sebesar 9’6″ high cube dengan total kapasitas mencapai 86 meter per kubik.
4. Ketentuan Untuk Barang Mudah Rusak
Pengiriman barang-barang yang mudah rusak seperti buah-buahan, sayuran, telur, dll. yang telah dimasukkan ke dalam wadah serba guna. General purpose container atau container adalah media penyimpanan yang digunakan dalam proses pemindahan barang. Kontainer juga bisa disebut sebagai gudang yang terbuat dari baja. Container dapat digunakan untuk menyimpan barang dan juga dapat diangkut dengan moda transportasi air, darat maupun juga udara.
Namun demikian, bukan menjadi tanggung jawab penyedia jasa apabila terjadi kerusakan akibat keterlambatan moda transportasi kapal laut atau pesawat. Barang-barang yang berpotensi mengembun tidak boleh ditempatkan dalam wadah penuh. Pastikan barang tidak sampai ke atap container, agar ada ventilasi selama pengiriman.
5. Ketentuan Untuk Pengiriman Benda Cair
Paket Barang Cair Sering Ditolak. Tidak hanya barang padat yang bisa diangkut dengan jasa pengiriman paket, tapi juga barang cair. Sebagian orang mengatakan cukup sulit mencari jasa pengiriman paket cair di Indonesia karena mengandung banyak risiko. Beberapa alasannya adalah sebagai berikut :
- Mudah tumpah apalagi jika ada goncangan saat pengiriman.
- Kesulitan dalam hal packing atau pengemasan karena harus memastikan bahan tidak tumpah, rembes atau terciprat.
- Barang cair juga mudah pecah bila menggunakan wadah kaca.
- Ini mudah menguap bahkan sampai menyebabkan ledakan dan kebakaran.
- Jika mengandung sebuah bahan kimia tertentu maka baunya menyengat sehingga mengganggu orang disekitarnya.
- Dengan kata lain, pengiriman barang likuid menimbulkan banyak masalah dan risiko yang dapat mengakibatkan kerugian.
Untuk itu, cairan ini harus dimasukkan ke dalam tangki. Pengiriman cairan yang terdapat dalam tangki ini harus dilas dengan wadah yang akan digunakan. Hal ini berfungsi untuk menjamin keamanan barang selama proses pengiriman. Pengiriman barang yang dilakukan sesuai prosedur yang telah ditetapkan dapat menjamin keamanan barang, dan mencegah kerusakan barang selama proses pengiriman
Demurrage
Demurrage adalah ganti rugi yang dibayarkan oleh penerima barang kepada perusahaan pelayaran sebagai denda atas keterlambatan pengupasan petikemas yang telah melampaui batas waktu senggang yang ditetapkan. Ada juga waktu luang demurrage.
Ini dihitung sejak kapal selesai bongkar (bongkar sama dengan hari pertama) sampai pengupasan selesai dan peti kemas kembali ke CY/Depo. Standar waktu luang yang diberikan adalah 5 hari kerja. Jika terdapat kondisi setelah peti kemas pengupasan digunakan kembali oleh pengirim untuk mengangkut barang berikutnya, maka:
- Boleh asalkan shipper & consignee sama dan prosesnya diinformasikan ke Shipping melalui proses re-booking (RO pick up).
- Kami tidak bertanggung jawab atas kondisi peti kemas dan kargo.
- Jika terjadi kerusakan pada peti kemas, penerima akhir bertanggung jawab atas biaya pemulihan M&R.
pengiriman suatu barang pasti sudah tentu memiliki prosedur yang baik, oleh karena itu Lionel Express merupakan jasa pengiriman yang tepat untuk masalah pengiriman barang anda ke seluruh indonesia dengan tenaga ahli yang profesional dan sesuai dengan prosedur sehingga barang anda dijamin sampai tujuan dengan selamat.